Dalam perjalanan saya ke Lampung, saya melihat sebuah adegan yang menyentuh hati saya. Bagia sebagian orang mungkin biasa, tapi bagi saya sangat spesial. Saya melihat seorang kakak mengemong adiknya dengan sangat ceria. Dia seolah-olah hanya berada di dunia ini berdua saja. Ia dan adiknya. Hiruk-pikuknya dunia saat itu, seolah ia tinggalkan. Susahnya hidup ia lupakan sesat. Ya, bagaimana tidak, mata bening anak kecil adalah setes embun syurga di tengah keringnya dunia.
Senin, 02 Maret 2009
Kakak dan adik
Dalam perjalanan saya ke Lampung, saya melihat sebuah adegan yang menyentuh hati saya. Bagia sebagian orang mungkin biasa, tapi bagi saya sangat spesial. Saya melihat seorang kakak mengemong adiknya dengan sangat ceria. Dia seolah-olah hanya berada di dunia ini berdua saja. Ia dan adiknya. Hiruk-pikuknya dunia saat itu, seolah ia tinggalkan. Susahnya hidup ia lupakan sesat. Ya, bagaimana tidak, mata bening anak kecil adalah setes embun syurga di tengah keringnya dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar