Minggu, 08 Februari 2009

Pertemuan Para Pemuda

Kemarin, tepatnya tanggal 7 Februari 2009 (hari Sabtu), saya beserta teman-teman 'persaudaraan' saya berkumpul di solaria Pondok Gede, dari jam 14.30-16.30. Ini merupakan momen penting dalam hidup saya yang tidak mau saya lupakan. Ya, saya mau blog ini jadi saksi pembicaraan kita, tepatnya ajai-mamat-mae dan saya. Pertemuan kami, pertemuan para pemuda, generasi harapan, pembangun bangsa (amiiiin)

Bisa dibilang dalam pertemuan ini kita bermimpi. Bermimpi tentang membangun sebuah bangsa. Bangsa ini tepatnya. Di tengah kemorat-maritan yang berkepanjangan dan tiada berkesudahan. Kita bermimpi macam-macam. Tapi satu hal yang pasti, kita tidak akan pernah korupsi (Allohumma amiin), kita juga tidak akan menjadi politik sebagai mata pencaharian, sebab bagi kita semua, kontribusi di dalam dunia politik adalah amalan. Kita semua sepakat, kita harus mapan sebelum masuk ke dalam kancah dunia politik yang sebenarnya. Kita juga sepakat, untuk tidak merusak diri dengan hal-hal tidak penting lainnya (ya...seperti yang dilakukan banyak pembesar di negeri ini, belum becus mengurus negara, malah mengurus hal-hal yang ga penting lainnya, baca : main perempuan). Sebab kita semua sadar, kita masih punya banyak urusan penting, jadi -naudzubillah tsumma naudzubillah deh- kalo kita disibukkan dengan urusan ini. Tapi ini sih jadi catatan penting untuk para lelaki, bukan saya ataupun ajai.

Di pertemuan ini, kita sibuk dengan masing-masing mimpi kita. Berceloteh macam-macam. Mamat bermimpi suatu saat, mungkin sepuluh atau dua puluh tahun lagi kita akan berkumpul kembali, tapi kita akan bertemu untuk berkontribusi nyata kepada bangsa. Dia bermimpi akan menginstruksikan kepada masing-masing kita tentang menangani persoalan yang ada saat itu. (hehehe, dia ceritanya jadi presiden, okeh deh saya gapapa dan mau jadi ibu menterinya saat itu, asal tetep jujur ya..).

Ajai punya mimpi untuk membuat LSM tidak hanya ranah nasional, tapi juga internasional. Dia awalnya mau membangun sebuah desa dahulu. (Habis itu negara, dan kemudian dunia ya jai :). Sedangkan mae ingin jadi pengusaha. Yup...bener Mae, kita butuh investor untuk perjuangan ini. Mae di forum kemarin lebih cenderung sedikit bicara, karena pertemuan kemarin lebih banyak didominasi, tentunya oleh saya, kemudian mamat, dan ajai.Hehehe...tapi saya paham ko tentang mimpi Mae. Dan saya udah ngetek-in duluan ke Mae, untuk jadi investor dalam membangun mimpi saya. Oya, mimpi saya, selain berkiprah di dunia politik, saya juga ingin membangun sekolah, sebuah sekolah yang mampu membangun peradaban. Sebuah sekolah masa depan, tempat menetaskan generasi penerus perjuangan, generasi harapan. Ya, saya sudah punya Mae, untuk jadi investor, mamat dan ajai juga sudah masuk daftar calon investor. Dan tentunya, bintang jatuh saya wajib untuk menjadi investor juga. Sip.... Mariiii kita membangun bangsa....

Oya, obrolan lain di pertemuan ini adalah keinginan untuk saling mengingatkan apabila nantinya diantara kita ada yang melenceng. Ya...masing-masing kita akan siap menjewer masing-masing lainnya kalo nanti salah satu diantara kita ada yang bermasalah (semoga tidak ya Alloh...berikan kami keistiqomahan).

Selain itu, kita -terlebih saya- lagi iri sekali (sebenar-benarnya iri) sama mamat yang April atau Maret ini rencananya akan berangkat ke Turki untuk S2. Hiks..hiks..sebenarnya saya juga mau ke turki, tapi kemarin pas ke kedubesnya, belum apa-apa, saya udah dibilangin kalo mau sekolah di sana harus lepas jilbab (maklum masih negarasekuler).Tentunya saya langsung pupus harapan lah.... Meskipun si mamat sempet nyaranin, yaudahlah, pake apa kek di modif gitu, biar ga ketauan pake jilbab... Cuman... ya ribet lah...susah amat... Tapi kemudian saya dihibur oleh kata-katanya yang sekarang jadi penyemangat saya : "yaudah kalo lo ga bisa ke turki, nanti kita ketemuan di Perancis"... Langsung saya aminin...diikuti mae n ajai... "oke deh, nanti kalo lo ke perancis buat ketemuan, kita yang nyediain fasilitasnya"...Hahaha...saya tahu, meskipun masih bermimpi, ini bukan sekedar omong kosong atau mimpi di siang bolong. Ini adalah mimpi yang kemudian akan menjadi realita (Allohumma amiiin).

Tidak ada komentar: